Banyak
pertanyaan seputar bagaimana memasuki dunia jurnalistik ketika sebuah poster
pendaftaran dipasang. Bagaimana caranya ? Mengapa saya gagal ? Saya harus bisa
masuk ke dunia jurnalistik. Lalu mau mendaftar bagaimana caranya ?
Pertanyaan
serupa pernah muncul dalam benak saya sebelum memasuki dunia jurnalistik.
Salah
satu tips untuk memasuki dunia jurnalistik adalah kesiapan dari dalam diri kita
? Apakah kita benar senang melihat bagaimana kesibukan para wartawan, presenter
televisi atau radio dan berbagai tokoh jurnalistik berbicara soal media ? Jika
ya, maka teruskan pada tahap berikutnya.
Mengapa
minat menggebu ini penting ? Karena dengan modal inilah semua kesulitan bisa diselesaikan.
Minat yang tinggi tinggal dikolaborasikan dengan skill atau keterampilan, misalnya
membuat cerpen atau puisi.
Jika
minat sudah ada, maka mulailah bertindak menuju dunia jurnalistik dengan banyak
menulis, banyak membuat analisa dan membuat opini di media massa, seperti bulletin
sekolah atau mading sekolah, bahkan bisa juga langsung ke media daerah atau
media nasional. Identifikasi minat Anda. Bila berminat di dunia sastra,
mulailah dengan menulis puisi, prosa atau cerpen. Mulailah sekarang juga.
Tulisan Anda di sebuah media daerah atau bahkan media nasional akan memperkuat
bobot Anda.
Jika
tidak bisa dimuat, saran Bapak Syamsul Bahri, buatlah tulisan setiap hari –
sekali lagi setiap hari – di buku harian Anda. Membiasakan memberi komentar dan
deskripsi akan memberikan kekuatan dan modal penting dalam liputan di masa
datang. Saran Bapak Syamsul Bahri – Wartawan Tribun Timur ini – sangatlah
berarti karena begitu Anda memang tuts komputer atau pena, kadang-kadang Anda
tidak berani mengungkapkan perasaan, opini atau argumentasi. Anda menjadi
pemalu.
Nah
bagaimana Anda bisa pemalu menulis komentar tentang peristiwa di sekitar sekolah
Anda mulai dari kasus merokok dalam kelas, bolos, sampah, perkelahian antar
siswa, siswa yang tidak disiplin, kalau bisa berbicara dan berdebat dengan
teman Anda tentang suatu masalah yang lagi hot. Kebiasaan menulis buku harian –
tidak selalu tentang romantisme Anda – mengenai topik sosial, nasional dan
internasional akan membuat Anda terbiasa dan terbuka dalam mengajukan pendapat.
Anda juga bisa terbiasa menuliskan secara runtut dan logis.
Bila
sudah selesai, kaji dan baca kembali. Siapa tahu memang dari situ kelihatan
bakat Anda dalam penulisan. Tidak selalu tentu tulisan pertama akan menjadi
karya yang terpuji, tetapi Anda telah mengawali langkah untuk memasuki karir di
dunia jurnalistik.
Sekali
lagi mulailah menulis. Tulis apa saja, beri komentar apa saja. Lalu
perlahan-lahan buatlah ulasan terhadap peristiwa yang menarik minat Anda.
Keluarkanlah seluruh pengetahuan dan daya analisa Anda, niscaya ini akan
menuntun ke dunia lebih luas dalam tahap awal dunia jurnalistik.
Jangan
menyerah jika selama satu hari, Anda tidak menulis apapun karena merasa buntu
pikiran. Saat kesulitan seperti itulah yang menentukan apakah Anda menyerah
atau terus maju.
Click here for comments 0 komentar: